Senin, 27 Agustus 2007

ANGKLUNG BADUY

Atraksi ini adalah salah satu tarian warga masyarakat Kanekes (Baduy) dalam upacara Ngareremokeun atau upacara ritual masyarakat kanekes setelah masa panen. Kebetulan acara ritual ini sedang dilakukan juga dalam rangka prosesi ceremonial ritual Seren taun pada masyarakat Adat karuhun Sunda di Cigugur Kuningan Jawa Barat beberapa tahun lalu. Pada setiap tahunnya mereka (masyarakat Kanekes) selalu ikut serta mengadakan ritual Ngareremokeun ini denga mempergelarkan tradisi seni angklung buhun pada upacara seren taun di Cigugur.

Angklung baduy, demikian seni tradisi masyarakat kanekes yang biasa merupakan bagian ritual ngareremokeun pada kegiatan pasca panen. sangat magis, dan memiliki nuansa spiritual yang agung. bagi mereka angklung adalah sarana budaya dalam berkomunikasi denga alam dengan tujuan untuk memohon kepada yang maha Kuasa agar roh-roh alam bisa menyatu dalam kehidupan manusia tetapi tidak mengganggu kehidupan manusia itu sendiri. rampessss.

Meneliti-Menulis-Meneliti


Aktivitas seperti ini sepertinya sok serius..tapi emang emang serius..sang pengelana sedang menulis apa yang dia lihat pada masyarakat pesisir pantai di daerah bontang Kalimantan Timur. Foto ini diambil tidak sengaja oleh Sita (senior antropologi unpad angkatan 89). sekitar tahun 2003 sang pengelana budaya dengan rekan dari unpad di bawah pimpinan Prof Kusnaka A. mendapatkan project tentang Community Development di sekitaran perusahaan PKT Bontang Kaltim. Itu pengalaman pertama penelitian ke luar Jawa yang sangat mengasikkan.
Meneliti bagaimana dampak sosial budaya atas keberadaan pabrik pupuk PKT Bontang adalah tugas kami waktu itu. seharian kami berkeliling dan bertemu dengan masyarakat sambil mewawancara mereka. meklihat langsung, bertanya, menyimak dan menulis atau merekam apa-apa yang kami dapat adalah makn sehari-hari kami saat itu. sepulangnya dari "lapangan", tugas menulis dan menyusun data adalah pekerjaan yang kami lakukan bersama-sama sambil beristirahat sampai larut malam tiba. saat ada data yang perlu kami perbincangkan, kami meneliti kembali pada esok harinya. meneliti, menulis dan meneliti kembali demikianlah "core work of scientist" khususnya antropolog. tentunya belajar dan belajar dari setiap riset yang dilakukan adalah kewajiban pengelana budaya yang senantiasa akan terus berjalan seiring dengan garis kehidupannya.

Minggu, 26 Agustus 2007

"Ngariung jeung LISES UNPAD"


LISES UNPAD atau Lingkung Seni Sunda Universitas Padjadjaran adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa tingkat kampus di lingkungan Universitas Padjadjaran. Kiprahnya sudah banyak dikenal baik dari tingkat lokal maupun sampai mancanegara. bahkan Rektor UNPAD, Prof. Ganjar Kurnia, yang sedang menjabat sekarang pun adalah salah seorang pendiri LISES UNPAD yang pada masanya juga beliau memelopori berkembangnya seni calung atau sejenis alat musik yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul sambil ditenteng atau dijinjing. seni angklung kemudian berkembang menjadi salah satu kesenian yang sangat digemari masyarakat tatar sunda. dalam hal ini berarti sudah sejak lama LISES UNPAD telah memiliki komitmen yang jelas untuk "ngamumule Budaya Sunda" atau melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda.

Foto di atas menggambarkan salah satu kegiatan LISES UNPAD dalam mengkader para anggotanya dengan membekali mereka sebelum menjadi anggota aktif. Kegiatan dimaksud biasanya berupa pelatihan kesnian dan materi budaya Sunda. Harapan LISES UNPAD bahwa para anggota LISES yang nota bene adalah para mahasiswa dari berbagai jurusan di lingkungan kampus UNPAD, tidak hanya sekedar belajar berkesenian, tetapi juga memiliki pengetahuan akan khasanah budaya Sunda dan memiliki jiwa yang bertanggungjawab dan bergelora untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan kebudayaan Sunda dalam kancah perkembangan jaman masa kini. Meski LISES UNPAD adalah wadah berkeseniannya mahasiswa UNPAD khususnya dalam Seni Sunda, tetapi tidak berarti bahwa angota LISES UNPAD hanya boleh dari kalangan mahasiswa Sunda saja. Ada orang Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali dan sebagainya. ini menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia sepatutnya saling mengenal khasanah kebudayaan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Karena sebagaimana juga dikatakan oleh Jaya Suprana ketika memberikan penghargaan Rekor MURI kepada UNPAD setelah memecahkan Rekor memainkan 10.000 angklung dalam acara Penerimaan Mahasiswa Baru UNPAD tanggal 27 Agustus 2007, bahwa : "Kita bangsa Indonesia.. boleh kalah dalam olah raga dan ekonomi dunia..tapi kita tidak akan kalah dalam khasanah kebudayaan dengan bangsa manapun..".

Pernyataan itu memang benar adanya, hanya bagaimana kemudian masyarakat Indonesia sadar dan mampu untuk sungguh-sungguh berkembang dan berpijak dari kebudayaan yang beragam itu adalah "pekerjaan rumah" yang harus segera ditata bersama. Salah satunya adalah telah dan sedang dilakukan LISES UNPAD dimana anggotanya adalah para kaum intelektual para kader bangsa yang tidak hanya menuntut ilmu pada bidang kajiannya masing-masing, tapi juga belajar mengenal dan mengembangkan kebudayaan bangsa melalui berkesenian. Tidaklah muluk-muluk...tapi itu realita...HIDUP LISES UNPAD, JAYA LISES UNPAD !!!

Sabtu, 11 Agustus 2007

Curhat (1)


Saat-saat seperti ini adalah saat dimana aku merasa benar-benar hidup. hidup dengan segala masalah dan rona kehidupan. kontrakan rumah habis di akhir bulan ini. kerjaan menumpuk sambung-menyambung satu dengan lainnya. bahakn berhimpitan waktu sehingga susah untuk memilih mana yang harus didahulukan. tesis yang sudah lama terkatung-katung. persiapan menjelang tahun ajaran baru kampus adalah masa-masa dimana semua dosen harus back to campus dan segera mempersiapkan materi-materi perkuliahan. dunia aktivitas di lua kampus masih memiliki agenda yang cukup panjang dan ke depan tentunya akan bertabrakan dengan aktivitas utama di kampus. tapi seperti biasa....saya nikmati itu. tugas dalam beberpa kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung memanggil jiwa dan hati untuk selalu melaksanakan kegaiatan perjuangan hak-hak sipil kaum agama adat yang terdiskriminasi, adalah darah yang akan terus mengalir selama saya menghirup udara dunia.
cobaan.. tantangan..kendala..kecurigaan..fitnahan..intimidasi..provokasi..beban berlebih..kesepian..tuntutan orang tua..masalah keluarga..adalah teman-teman yang selalu setia mengisi hari-hari saya dalam liku-liku dan panjangnya jalan kehidupan yang masih harus dilalui...

semoga ku selalu diberiketabahan...keselamatan..kesadaran..dan kejujuran untuk menikmati itu semua...duh Gusti...