Senin, 27 Agustus 2007

ANGKLUNG BADUY

Atraksi ini adalah salah satu tarian warga masyarakat Kanekes (Baduy) dalam upacara Ngareremokeun atau upacara ritual masyarakat kanekes setelah masa panen. Kebetulan acara ritual ini sedang dilakukan juga dalam rangka prosesi ceremonial ritual Seren taun pada masyarakat Adat karuhun Sunda di Cigugur Kuningan Jawa Barat beberapa tahun lalu. Pada setiap tahunnya mereka (masyarakat Kanekes) selalu ikut serta mengadakan ritual Ngareremokeun ini denga mempergelarkan tradisi seni angklung buhun pada upacara seren taun di Cigugur.

Angklung baduy, demikian seni tradisi masyarakat kanekes yang biasa merupakan bagian ritual ngareremokeun pada kegiatan pasca panen. sangat magis, dan memiliki nuansa spiritual yang agung. bagi mereka angklung adalah sarana budaya dalam berkomunikasi denga alam dengan tujuan untuk memohon kepada yang maha Kuasa agar roh-roh alam bisa menyatu dalam kehidupan manusia tetapi tidak mengganggu kehidupan manusia itu sendiri. rampessss.

2 komentar:

Lucy Pujasari Supratman mengatakan...

Sebuah fenoma yang sangat menarik ya kang tentang angklug baduy ini. Apa memang ada perbedaan antara angklung baduy versus angklung sunda (ala almarhum mang Ujo)?
Salut sama kang ira, seorang peneliti-antropolog-dosen-penjelajah muda yang sangat menginspirasi cy tentang rasa nasionalismenya yang tinggi. Terus berjuang dan berkarya untuk negeri tercinta ini ya kang. Banzaaaiii.... :)

Pengelana Buana Budaya mengatakan...

pada prinsipnya antara angklung Baduy dan "angklung Ujo" secara model atau perangkat musik tidak ada bedanya. hanya biasanya kalau angklung Baduy itu ukurannya lebih besar dari angklung umumnya. kedua biasanya angklung Baduy disakralkan oleh komunitasnya jadi tidak sembarangan dipergunakan baik pelaku, waktu dan tempatnya. ketiga, angklung Baduy itu biasanya dipergelarkan pada setiap upacara atau ritual masyarakat petani di baduy, tidak untuk sengaja dipergelarkan sebagai "tontonan" semata yang setiap waktu bisa dipergelarkan seperti "angklung Ujo". keempat, angklung Baduy khusus untuk nada-nada Sunda dan lagu-lagu Sunda buhun, tidak boleh untuk selain lagu-lagu itu, sedangkan "angklung Ujo" terdapat notasi nada pentatonis dan diantonis, yang tidak hanay menyanyikan atau mendendangkan lagu-lagu Sunda tapi juga selain Sunda. kelima, angklung Baduy dipergelarkan tidak terbasat pada notasi lagu, tetapi main dan berhenti sesuai getaran spiritual yang dirasakan para pemainnya, sedangkan "angklung Ujo" dipergelarkan dan berhenti sesuai notasi lagu secara baku. sementara itu dulu, karena kalau kita buat perbedaan sebenarnya banyak, hanya saja mungkin banyak juga yang saya tidak tahu.
mengenai nasionalisme spirit, saya kira semua orang juga punya, hanya sifatnya ada yang resesif atau tersembunyi ada juga yang dominan, atau juga mungkin ada juga yang tidak punya sama sekalai. ya itu sih wajar-wajar saja. tapi sebagai anak bangsa yang dalam hal mana bahwa kelahiran bangsanya juga merupakan hasil dari perjuangan darah dan air mata, masa kita pewarisnya tidak melanjutkan spirit kebangsaan itu pada masa sekarang. gak mau kan kita dicap sebagai anaka bangsa yang durhaka terhadap jasa para pahlawan kusuma bangsanya :)